Setelah saya (secara tidak sengaja) "terekspos" dengan gagasan Cal Newport mengenai quit social media , saya sudah cukup yakin akan berhenti menggunakan media sosial secara aktif. Tapi karena masih ingin mengulik lagi tentang digital minimalism , akhirnya saya baca bukunya. Isi buku ini sangat membuka mata sehingga saya pikir semua orang harus mengetahui dan menerapkan filofosi digital minimalism ini sesegera mungkin. Karena teknologi akan selamanya ada dan terus berkembang dalam hidup kita. Perkembangannya begitu cepat sehingga jika kita tidak take a step back and pause untuk benar-benar berpikir apakah ini baik atau buruk, kita akan terus terbawa arus. Ingat masa-masa awal sosial media? Friendster, Myspace, lalu Facebook, Twitter, Path, sekarang Instagram. Sepertinya sampai kiamat tidak akan ada habisnya. Sudah saatnya kita menentukan, mau terus-menerus mengikuti perkembangan terbaru atau selektif memilih mana yang benar-benar kita butuhkan? Sepertinya di Indonesia, pembi...